Posts from the ‘CERPEN’ Category

Ayam, Gaul Dong !


Di tulis pada :

Jum’at, 4 juni 2005

The image “http://tumbuh.files.wordpress.com/2008/04/ayam-jago1.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.Pada zaman dahulu, ada seekor ayam yang bernama KH. Ayam Kampung. Ia menunaikan haji sebanyak 10 kali dan mendirikan Universitas yang bernama Universitas Ayam Kampung. Banyak para ABG yang ikut mendaftar di unifersitas ini.

Hingga pada suatu hari, ada sekelompok geng ayam, mereka adalah : Ayam Goreng, Ayam Panggang, Ayam rebus, dan mie Ayam. Mereka mendaftar ke unifersitas Ayam kampung ini. merekapun menjadi siswa unifersias ini.

Sebenarnya Kh. Ayam Kampung resah dengan ulah mereka yang selalu mangkal di Pos Ojek dan di tempat – tempat para ABG berkumpul.

Keesokan harinya, KH. Ayam kampung menyuruh siswa siswinya berkumpul dilapangan. lalu ia menasehati siswa siswinya itu.

“Anak – anak, kalian ini adalah siswa – siswi dari unifersitas Ayam Kampung. Harusnya kalian menjaga diri kalian dan kalian menjadi alim. kalau kalian sekolah di unifersitas ini kalian harus jaga ahlak kalian dari pergaulan luar,” kata KH. Ayam Kampung.

“tapi pak haji … gaul gak apakan ??? Sekarangkan sudah modern, jadi kita – kita harus gaul. inikan sudah merdeka , ” kata ayam panggang.

KH. Ayam kampung malu ndiri dan membubarkannya. Dimalam hari Kh. Ayam kampung bingung bagaimana cara supaya mereka semua tidak berbeda – beda, yaitu sebagian gaul dan sebagian lagi alim. Tiba – tiba pikiran KH. Ayam Kampung berkembang, Ia memutuskan supaya unifersitasnya menjadi gaul, yaitu menjadi unifersitas ayam kampung yang gaul.

Keesokan harinya, para siswa – siswi terkejut melihat penampilan KH. Ayam kampung yang tiba – tiba berpenampilan gaul. KH. pun memberi tahukan pada siswa – siswinya.

“Dengar ya, Loe – loe semua … Liat gue dah berpenampilan kaya gini … mulai sekarang unifersitas ini jadi unifersitas ayam kampung yang gaul,” kata KH. Ayam kampung.

Mereka semua senang karna banyak yang sudah gaul, dan sekarang KH. Ayam kampung jadi gaul dan telah mendirikan unifersitas untuk orang gaul. Sekarang sudah banyak orang yang gaul, lalu KH. Ayam kampung membentuk sebuah semboyan untuk unifersitasnya, Yaitu :

“jaman Sekrang ini, nyelesaiin masalah harus dengan Kongkrit, kongkrit dan kongkrit. Gaul banget g sih gaya Gue !!! “

Mirip Lucky ???


Aku melirik jam dinding, Hmm….

Sudah jam 17:00

Saatnya pulang…….. 😀

Aku mengambil tas,

“mbak….. pulang duluan ya !!!” ucap ku.

“Oh iya….. hati – hati ya,” jawab mbak Umi.

Aku keluar, di pinggir jalan aku menunggu angkot no.3 yang ingin ke perumnas. Berkali – kali ku tanya supir angkot, eh… ternyata mereka pada ke terminal batu ampar.

Huh….

Aku menarik nafas panjang. Tanpa ku sadari, di sebrang jalan ada seorang cowok yang mengawasi ku. Dia tersenyum. Aku pun tak bisa mengelak untuk membalas senyumannya.

Ku lihat, cowok itu mencoba mengatakan sesuatu, tapi aku tak tau apa yang dia katakan. Berulang kali dia mencoba mengatakan sesuatu, tapi aku tak paham juga. Yang ku tau dia bilang ada kata pulang selebihnya aku tak memahami isyarat mulutnya.

Sambil melayani pelanggan, dia terus berusaha mengatakan sesuatu. Tapi aku tetap tak paham. Aku berkata dengan bahasa isyarat, mencoba mengatakan kalau aku tak tau apa maksutnya.

Sampai akhirnya sebuah angkot no.1 berhenti di depan ku. Dua orang cewek berseragam abu – abu turun dari angkot. Mereka teman seasrama ku, anak kembar, Lia dan Lina.

“Ngapain kamu roh ???” tanya Lia sembari melirik ke sebrang jalan.

Aku tersenyum.

“Cieh…. itukah master yang kamu bilang??? ha… ha… ha…”

“Jangan ketawa Li……!!”  (aku tersenyum) “Maniskan Li !!!” Kata ku.

“Yang mana sih??? oh, itukah ???” Lina melihat kesebrang jalan.

Dan ternyata Cowok di sebrang juga lagi senyum lihat kami. Dia mengatakan sesuatu lagi, dan lagi – lagi aku tak memahaminya. Yang ku tahu, dia menyuruh kami mampir. Tapi mana bisa….. sudah sore saatnya kami pulang. 🙂

“Maniskan Li…..” kata ku pada Lina.

“Iya,,,,, kaya’ Lucky Perdana !!!” kata Lina. Sontak aku tersenyum.

“Apanya???? Senyumnya????” Tebak ku begitu mendengar mirip uky.

Lina tersenyum. Cowok di sebrang jalan…… pasti mau kenalan juga sama kembar, Kalau aku,,,, dia sudah tau. Tapi sayangnya aku tak tahu menahu tentang dia. Nama dia siapa ??? aku tak tau…… Jadi aku panggil dia master !!!

Aku melihat ke sebrang, dia tersenyum. Aku cuma bisa membalas senyumnya.

“Ku kira Rokhimah ngomong sama siapa tadi….. ku liatin dari jauh kok ngomong sendiri ??? Owh…. Ternyata ada itu toh ???” Kata Lina mencoba menggoda.

“Hemm…. Pantesan betah disini, sampai nggak mau keluar.” Kata Lia.

Aku tersenyum. Ya !!! Aku mencoba bertahan tetap magang disini, semata – mata karna ada dukungan dari Master. Kalau nggak ada Master, aku bakal minta pindah tempat magang.

Sebuah angkot nomor 3 berhenti didepan kami.

“Perumnas, Om ???” tanya Lina.

Supir itu mengangguk, aku dan kembar segera naik.

“Say Good Bye, dulu !!!!”

Aku menoleh kearah Master, dia masih saja melihat kearah kami. Aku segera melambaikan tangan ku sembari tersenyum, dan Master membalas  senyuman ku dan ikut melambaikan tangannya.

Yes !!!  😀

“Ha…. ha….. ha…. !!!” Aku tertawa.